腓立比书 4:4-7
应当一无挂虑
「应当一无挂虑,只要凡事借着祷告,祈求,和感谢,
将你们所要的告诉神。」 – 腓 4:6
生活让我们有机会享受平稳安静。生活也会让我们经历焦虑躁动。
当疾病来临,我们会感到焦虑,特别是会导致死亡的疾病。当我们
没有钱买食物或支付每月账单的时候,我们会感到焦虑。当我们脾气暴
躁、怒形于色,也会引发人际关系的焦虑。我记得在一个黑暗、寒冷、刮
风的夜晚,我沿着一条没有灯光的街道走回家去。我被各种变幻莫测的影
子吓坏了。我以最快的速度在路中央奔跑,直到我安全到家。
你会对什么感到焦虑呢?我最近听到一篇很好的讲道,讲到焦虑和
祈祷之间的关联。当我们焦虑时,我们可以转向知晓我们一切处境的那一
位主,祂将在我们的焦虑中与我们相遇。我们向祂祈祷,感谢祂是神,并
向祂坦承我们的焦虑。祂对我们说:「你们要安静,要知道我是神」(诗
46:10)。
安静让我们有时间思想神和祂的爱。我一遍又一遍地反复默念
「天父」这个词,直到我在神我的天父面前满有平安。于是焦虑就退去
了;一切都掌管在祂的手中,而不在乎我。神的平安在等待临到那些以神
为念的人。
祷告
天父,天父,天父,你是神,我是你的孩子。求你吸引我,帮助我相信我
可以把我的忧虑卸给你,从今时直到永远。阿们。
Philippians 4:4-7
DO NOT BE ANXIOUS ABOUT ANYTHING
“Do not be anxious about anything, but in every situation, by prayer and petition,
with thanksgiving, present your requests to God.” – Philippians 4:6
Life gives us opportunities to enjoy calm and peacefulness. Life also gives us
opportunities to be anxious.
We can grow anxious when sickness comes—especially when sickness might
lead to death. We can also feel anxious when we run out of money for food or for our
monthly bills. Relationships can create times of anxiety when tempers flare and anger
burns. I remember a dark, cold, windy night when I had to walk along a lightless street
to get home. I was frightened by all kinds of shifting shadows. I raced down the middle
of that street as fast as I could till I was safely home.
What do you become anxious about? I heard a good sermon recently about a
correlation between anxiety and prayer. When we are anxious, we can turn to the One
who is aware of all our circumstances and who will meet us in our times of anxiety. To
him we pray, thanking him for who he is and telling him our anxieties. He says, “Be still,
and know that I am God” (Psalm 46:10).
Being still gives us time to discern God and his love. I repeat the word “Father”
over and over until I am at peace with God my Father. Then anxiety has its rightful
place; it is in his hands, not mine. The peace of God awaits those whose hearts are set
on God.
Prayer
Father, Father, Father, you are God, and I am your child. Draw me to yourself today and
always, helping me trust that I can leave my anxiety with you. Amen.
Apakah Paskah Itu? Asal-Usul Paskah
Paskah, atau juga disebut hari Minggu Kebangkitan, adalah sebuah hari libur yang merayakan kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi tiga hari setelah Dia disalibkan. Waktu pastinya jatuh pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama sesudah hari ekuinoks musim semi setiap tahun. Dalam rangka memperingati kebangkitan Yesus dan untuk mengenangkan keselamatan dan harapan yang Yesus bawa bagi umat manusia, setiap tahun dari Maret sampai April, umat Kristen di seluruh dunia menggelar perayaan-perayaan pada hari Paskah. Jadi, sementara kita umat Kristen memperingati kebangkitan Yesus, tahukah kita mengapa Dia kembali dari kematian dan menampakkan diri kepada manusia walau Dia sudah menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya? Dan, apakah makna di balik kebangkitan dan penampakan-Nya kepada manusia?
Makna dari Kebangkitan dan Penampakan Tuhan Yesus kepada Manusia
Firman Tuhan mengatakan: “Hal pertama yang dilakukan oleh Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya adalah mengizinkan setiap orang untuk melihat-Nya, menegaskan bahwa Dia ada, dan menegaskan fakta tentang kebangkitan-Nya. Selain itu, tindakan ini memulihkan hubungan-Nya dengan orang-orang kembali seperti ketika Dia bekerja dalam daging, ketika Dia adalah Kristus yang dapat mereka lihat dan sentuh. Salah satu hasil dari tindakan ini adalah orang-orang tidak lagi ragu sedikit pun bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian setelah disalibkan, dan mereka juga tidak memiliki keraguan terhadap pekerjaan Tuhan Yesus untuk menebus umat manusia. Dan hasil lainnya adalah fakta bahwa melalui penampakan Tuhan Yesus kepada orang-orang setelah kebangkitan-Nya dan dengan membiarkan orang melihat dan menyentuh-Nya, Dia dengan tegas mengokohkan umat manusia pada Zaman Kasih Karunia, memastikan bahwa, sejak saat itu dan seterusnya, manusia tidak akan kembali ke zaman sebelumnya, yaitu Zaman Hukum Taurat, atas dasar dugaan mereka bahwa Tuhan Yesus telah ‘menghilang’ atau bahwa Dia telah ‘pergi tanpa sepatah kata pun.’ Dengan demikian, Dia memastikan bahwa mereka harus terus bergerak maju, mengikuti pengajaran Tuhan Yesus dan pekerjaan yang telah Dia lakukan. Dengan demikian, fase baru dalam pekerjaan di Zaman Kasih Karunia secara resmi dibuka, dan sejak saat itu, orang-orang yang telah hidup di bawah hukum Taurat secara resmi keluar dari hukum Taurat dan masuk ke dalam era yang baru, permulaan yang baru. Inilah berbagai segi makna penampakan Tuhan Yesus di hadapan umat manusia setelah kebangkitan”.
“Setelah Tuhan Yesus bangkit, Dia menampakkan diri kepada orang-orang yang Dia anggap perlu, berbicara kepada mereka, dan mengajukan tuntutan kepada mereka, menyampaikan maksud, dan harapan-Nya terhadap manusia. Dengan kata lain, sebagai Tuhan yang berinkarnasi, perhatian-Nya bagi manusia dan tuntutan-Nya terhadap mereka tidak pernah berubah; semua ini tetap sama baik ketika Dia dalam daging maupun ketika Dia dalam tubuh spiritual-Nya setelah disalibkan dan bangkit. Dia memedulikan murid-murid-Nya ini sebelum Dia disalibkan, dan di dalam hati-Nya, Dia mengerti dengan jelas tentang keadaan masing-masing orang dan Dia memahami kekurangan masing-masing orang, dan tentu saja pemahaman-Nya akan setiap orang ini tetaplah sama setelah Dia mati, bangkit, dan menjadi tubuh spiritual sebagaimana ketika Dia masih berada di dalam daging. Dia tahu bahwa orang-orang belum sepenuhnya yakin akan identitas-Nya sebagai Kristus, tetapi selama waktu diri-Nya di dalam daging, Dia tidak memberi tuntutan yang keras terhadap orang-orang. Namun, setelah dibangkitkan, Dia menampakkan diri di hadapan mereka, dan Dia membuat mereka sepenuhnya yakin bahwa Tuhan Yesus telah datang dari Tuhan, bahwa Dia adalah Tuhan yang berinkarnasi, dan Dia menggunakan fakta penampakan-Nya dan kebangkitan-Nya sebagai visi dan motivasi terbesar bagi umat manusia untuk dikejar seumur hidup mereka. Kebangkitan-Nya dari kematian tidak hanya menguatkan semua orang yang mengikuti-Nya, tetapi juga sepenuhnya mengimplementasikan pekerjaan-Nya pada Zaman Kasih Karunia di antara umat manusia, dan dengan demikian Injil keselamatan Tuhan Yesus pada Zaman Kasih Karunia secara bertahap menyebar ke seluruh penjuru umat manusia. Akankah engkau mengatakan bahwa penampakan Tuhan Yesus setelah kebangkitan-Nya memiliki makna yang penting? … Penampakan-Nya memungkinkan orang untuk sekali lagi mengalami dan merasakan kepedulian dan pemeliharaan Tuhan, sembari membuktikan dengan sangat jelas bahwa Tuhan adalah Pribadi yang memulai zaman, yang mengembangkan zaman, dan yang juga mengakhiri zaman. Melalui penampakan-Nya, Dia menguatkan iman semua orang, dan membuktikan kepada dunia sebuah fakta bahwa Dia adalah Tuhan itu sendiri. Ini memberikan penegasan yang kekal bagi para pengikut-Nya, dan melalui penampakan-Nya Dia juga meluncurkan sebuah fase dari pekerjaan-Nya di zaman yang baru”.